Posts tagged ‘do’a’

👇KHADIJAH

Siri Khadijah

DUA PERTIGA (2/3) wilayah Makkah adalah milik Siti Khadijah, istri dari Rasulullah SAW. Ia wanita bangsawan yang menyandang kemuliaan dan kelimpahan harta kekayaan.

Namun, ketika wafat tidak selembar kafan pun dia miliki. Bahkan baju yang dikenakannya di saat menjelang ajal adalah pakaian kumuh dengan 83 tambalan.

“Fatimah putriku, aku yakin ajalku segera tiba,” bisik Khadijah kepada Fatimah sesaat menjelang ajal.

“Yang kutakutkan adalah siksa kubur. Tolong mintakan kepada ayahmu, agar beliau memberikan sorbannya yang biasa digunakan menerima wahyu untuk dijadikan kain kafanku. Aku malu dan takut memintanya sendiri”. ucapnya.

Mendengar itu Rasulullah berkata, “Wahai Khadijah, Allah menitipkan salam kepadamu, dan telah dipersiapkan tempatmu di surga”.

Siti Khadijah, Ummul Mu’minin (ibu kaum mukmin), pun kemudian menghembuskan nafas terakhirnya dipangkuan Rasulullah.

Didekapnya sang istri itu dengan perasaan pilu yang teramat sangat, tumpahlah air mata mulia Rasulullah dan semua orang yang berada di situ.

Dalam suasana seperti itu, Malaikat Jibril turun dari langit dengan mengucap salam dan membawa lima kain kafan.

Rasulullah menjawab salam Jibril, kemudian bertanya, “Untuk siapa sajakah kain kafan itu, ya Jibril?”

“Kafan ini untuk Khadijah, untuk engkau ya Rasulullah, untuk Fatimah, Ali dan Hasan,” jawab Jibril yang tiba-tiba saja berhenti berkata, kemudian menangis.

Rasulullah bertanya, “Kenapa, ya Jibril?”

“Cucumu yang satu, Husain, tidak memiliki kafan. Dia akan dibantai, tergeletak tanpa kafan dan tak dimandikan,” jawab Jibril.

Rasulullah berkata di dekat jasad Khadijah, “Wahai Khadijah istriku sayang, demi Allah, aku tak kan pernah mendapatkan istri sepertimu. Pengabdianmu kepada Islam dan diriku sungguh luar biasa. Allah Maha Mengetahui semua amalanmu. Semua hartamu kau hibahkan untuk Islam. Kaum muslimin pun ikut menikmatinya. Semua pakaian kaum muslimin dan pakaianku ini juga darimu. Namun begitu, mengapa permohonan terakhirmu kepadaku hanyalah selembar sorban!?”

Tersedu-sedan Rasulullah SAW mengenang istrinya semasa hidupnya.

Khadijah Memang Wanita Istimewa

Dikisahkan, suatu hari ketika Rasulullah pulang dari berdakwah, beliau masuk ke dalam rumah.

Khadijah menyambut dan hendak berdiri di depan pintu, kemudian Rasulullah bersabda, “Wahai Khadijah, tetaplah kamu di tempatmu”.

Ketika itu Khadijah sedang menyusui Fatimah yang masih bayi. Saat itu seluruh kekayaan mereka telah habis.

Seringkali makanan pun tak punya, sehingga ketika Fatimah menyusu, bukan air susu yang keluar akan tetapi darah. Darahlah yang masuk dalam mulut Fatimah r.a.

Kemudian Rasulullah mengambil Fatimah dari gendongan istrinya dan diletakkan di tempat tidur.

Rasulullah yang lelah sepulang berdakwah dan menghadapi segala caci-maki serta fitnah manusia itu, lalu berbaring di pangkuan Khadijah hingga tertidur.

Ketika itulah Khadijah membelai kepala Rasulullah dengan penuh kelembutan dan rasa sayang. Tak terasa air mata Khadijah menetes di pipi Rasulullah hingga membuat beliau terjaga.

Wahai Khadijah, mengapa engkau menangis? Adakah engkau menyesal bersuamikan aku?” tanya Rasulullah dengan lembut.

Dahulu engkau wanita bangsawan, engkau mulia, engkau hartawan. Namun hari ini engkau telah dihina orang. Semua orang telah menjauhi dirimu. Seluruh kekayaanmu habis. Adakah engkau menyesal, wahai Khadijah, bersuamikan aku?” lanjut Rasulullah tak kuasa melihat istrinya menangis.

“Wahai suamiku, wahai Nabi Allah. Bukan itu yang kutangiskan,” jawab Khadijah.

“Dahulu aku memiliki kemuliaan, Kemuliaan itu telah aku serahkan untuk Allah dan RasulNya. Dahulu aku adalah bangsawan, Kebangsawanan itu juga aku serahkan untuk Allah dan RasulNya. Dahulu aku memiliki harta kekayaan, Seluruh kekayaan itupun telah aku serahkan untuk Allah dan RasulNya”. tuturnya.

“Wahai Rasulullah, sekarang aku tak punya apa-apa lagi. Tetapi engkau masih terus memperjuangkan agama ini. Wahai Rasulullah, sekiranya nanti aku mati sedangkan perjuanganmu belum selesai, sekiranya engkau hendak menyeberangi sebuah lautan, sekiranya engkau hendak menyeberangi sungai namun engkau tidak memperoleh rakit atau pun jembatan, maka galilah lubang kuburku, ambillah tulang-belulangku, jadikanlah sebagai jembatan bagimu untuk menyeberangi sungai itu supaya engkau bisa berjumpa dengan manusia dan melanjutkan dakwahmu”. terangnya.

“Ingatkan mereka tentang kebesaran Allah, Ingatkan mereka kepada yang hak, Ajak mereka kepada Islam, wahai Rasulullah”. jelasnya.

Rasulullah pun tampak sedih. “Oh Khadijahku sayang, kau meninggalkanku sendirian dalam perjuanganku. Siapa lagi yang akan membantuku?”

“Aku, ya Rasulullah!” sahut Ali bin Abi Thalib. jawab, menantu Rasullulah.

Disamping jasad Siti Khadijah, Rasulullah kemudian berdoa kepada Allah SWT,
“Ya Allah, ya Illahi Rabbi, limpahkanlah rahmat-Mu kepada Khadijahku, yang selalu membantuku dalam menegakkan Islam, Mempercayaiku pada saat orang lain menentangku, Menyenangkanku pada saat orang lain menyusahkanku, Menenteramkanku pada saat orang lain membuatku gelisah”.

Ya ALLAH,
✔ Muliakanlah orang yang membaca dan membagikan status ini
✔ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
✔ Lapangkanlah hatinya
✔ Bahagiakanlah keluarganya
✔ Luaskan rezekinya seluas lautan
✔ Mudahkan segala urusannya
✔ Kabulkan cita-citanya
✔ Jauhkan dari segala Musibah
✔ Jauhkan dari segala Penyakit, Fitnah, Prasangka Keji, Berkata Kasar dan Mungkar.
✔ Dan dekatkanlah jodohnya untuk orang yang membaca dan membagikan status ini.
Aamiin ya Rabbal’alamin

Barakallahu fiikum

🙏
@kaefota

PUASA AYYAMUL BIDH: KEUTAMAAN, WAKTU MENGERJAKAN DAN NIATNYA

Umat Islam disarankan untuk menjalankan ibadah sunnah berupa puasa Syawal.

Namun sebenarnya bukan puasa Syawal saja ibadah sunnah yang bisa dikerjakan bulan ini.

Ada puasa ayyamul bidh yang juga memiliki keutamaan tersendiri.

Sebenarnya apakah itu puasa ayyamul bidh?

Kapan waktu yang tepat untuk mengerjakannya dan apakah puasa ini bisa dikerjakan bersamaan dengan ibadah puasa sunnah yang lain?

Pengertian Puasa Ayyamul Bidh

Ayyamul bidh bisa diartikan ‘hari-hari putih’. Karena itulah ibadah sunnah yang satu ini juga dikenal dengan nama puasa putih.

Harap dibedakan dengan puasa mutih yang dijalankan sebagai bagian dari tradisi di Jawa.

Puasa ayyamul bidh dijalankan selama tiga hari, yaitu tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan Qamariyyah dalam kalender Hijriah.

Walaupun begitu, puasa ayyamul bidh memiliki keutamaan yang lebih besar jika dilakukan di bulan-bulan tertentu seperti Syawal yang disebut bulan baik.

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

Menjalankan ibadah puasa ayyamul bidh selama tiga hari akan mendapatkan ganjaran pahala yang sama dengan puasa selama sebulan.

Jika dilakukan setiap bulan, maka dianggap sama dengan menjalankan ibadah puasa selama setahun.

Sungguh, cukup bagimu berpuasa selama tiga hari dalam setiap bulan, sebab kamu akan menerima sepuluh kali lipat pada setiap kebaikan yang Kau lakukan. Karena itu, maka puasa ayyamul bidh sama dengan berpuasa setahun penuh.” (HR Bukhari-Muslim)

Asal-Usul Puasa Ayyamul Bidh

Kenapa dinamai ayyamul bidh? Menurut keterangan di dalam kitab Umdatul Qari’Syarhu Shahihil Bukhari, sejarah ibadah puasa ayyamul bidh berkaitan dengan kisah Nabi Adam yang diturunkan ke bumi oleh Allah SWT.

“Sebab dinamai ‘ayyamul bidh’ adalah riwayat Ibnu Abbas RA, dinamai ayyamul bidh karena ketika Nabi Adam AS diturunkan ke muka bumi, matahari membakarnya sehingga tubuhnya menjadi hitam. Allah SWT kemudian mewahyukan kepadanya untuk berpuasa pada ayyamul bidh (hari-hari putih); ‘Berpuasalah engkau pada hari-hari putih (ayyamul bidh)’. Lantas Nabi Adam AS pun melakukan puasa pada hari pertama, maka sepertiga anggota tubuhnya menjadi putih. Ketika beliau melakukan puasa pada hari kedua, sepertiga anggota yang lain menjadi putih. Dan pada hari ketiga, sisa sepertiga anggota badannya yang lain menjadi putih.”

Ada juga riwayat lain yang menjelaskan kemungkinan asal-usul ibadah puasa ayyamul bidh. Berikut ini penjelasannya.

“Pendapat lain menyatakan, hari itu dinamai ayyamul bidh karena malam-malam tersebut terang benderang oleh rembulan dan rembulan selalu menampakkan wajahnya mulai matahari tenggelam sampai terbit kembali di bumi. Karenanya malam dan siang pada saat itu menjadi putih (terang).” (Badruddin Al-‘Aini Al-Hanafi, ‘Umdatul Qari’ Syarhu Shahihil Bukhari)

Niat Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Syawal

Jika Anda ingin melaksanakan puasa ayyamul bidh di bulan Syawal, bacalah niat berikut terlebih dahulu.

Nawaitu shouma ayyami bidh sunnatal lillahi ta’ala.”

Artinya:
” Saya niat puasa ayyamul bidh sunah karena Allah Ta’ala.”

Hukum Menggabung Puasa Syawal dengan Puasa Ayyamul Bidh

Puasa ayyamul bidh adalah ibadah yang sifatnya ghayru maqshudah bidzatiha atau tidak diniatkan secara langsung.

Karena itulah, diperbolehkan menggabung niat untuk menjalankan kedua ibadah sunnah ini.

Bila seseorang menjalankan puasa selama tiga hari dalam satu bulan, kapan pun harinya dan apa pun jenis puasa yang dilakukan, maka orang tersebut sudah mendapatkan keutamaan puasa ayyamul bidh.

“Jika seseorang berpuasa enam hari di bulan Syawal, gugur darinya tuntutan puasa ayyamul bidh. Baik ia puasa Syawal ketika al-bidh (ketika bulan purnama sempurna), sebelumnya atau setelahnya, karena ia telah berpuasa tiga hari dalam satu bulan. Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: ‘Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam biasa berpuasa tiga hari setiap bulan, tanpa peduli apakah itu awal bulan atau tengah bulan atau akhirnya’. Ini sejenis dengan gugurnya tuntutan shalat tahiyatul masjid dengan mengerjakan salat rawatib jika seseorang masuk masjid.” (Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin)

Semoga bermanfaat.

Wallohu’alam bishshowab

@kaefota

PUASA SENIN-KAMIS: HUKUM, NIAT DAN TATA CARA MELAKSANAKANNYA

Selain puasa Ramadhan yang diwajibkan bagi seluruh umat muslim, Islam juga menganjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah.

Salah satu ibadah puasa non-wajib yang dikenal luas adalah puasa Senin-Kamis.

Seperti apa keutamaan puasa Senin-Kamis?

Apakah manfaat yang bisa didapat darinya dan bagaimana tata cara mengerjakannya? Berikut ini kita bahas selengkapnya.

1.Hukum Puasa Senin-Kamis

Puasa Senin-Kamis hukumnya adalah sunnah. Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu memasukkan puasa Senin Kamis dalam puasa sunnah yang disepakati para ulama.

Menurut Syaikh Wahbah Az Zuhaili, puasa-puasa sunnah yang disepakati para ulama antara lain puasa hari Senin dan Kamis.

Dari Aisyah Radhiyallahu Anhu:
Adalah Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam memperbanyak puasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR. Al-Tirmidzi, Al-Nasi dan Ibnu Majah. Hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani)

2.Anjuran Rasulullah Untuk Puasa Senin-Kamis

Puasa Senin-Kamis merupakan ibadah yang Rasulullah SAW anjurkan untuk dilaksanakan. Beliau pun rutin mengamalkan ibadah tersebut.

Dari Abu Qotadah r.a, sesungguhnya Rasulullah SAW ditanya tentang puasa Senin. Maka beliau menjawab: Hari senin adalah hari lahirku, hari aku mulai diutus atau hari mulai diturunkannya wahyu.”(HR. Muslim)

Dari Abi Hurairoh r.a, dari Rasulullah SAW bersabda: Seluruh amal disetor pada hari Senin dan Kamis, maka aku lebih menyukai saat setor amal tersebut dalam keadaan berpuasa.” (HR. Turmudzi)

3.Manfaat Puasa Senin-Kamis

Menjalankan puasa, baik itu puasa wajib maupun sunnah, dapat memberikan pengaruh yang besar bagi kondisi kejiwaan seseorang. Begitu juga dengan puasa Senin-Kamis.

Manfaat puasa Senin-Kamis, seperti ibadah puasa lainnya adalah:
• Meningkatkan amalan
• Melatih kesabaran
• Melatih menguasai diri
• Melatih kedisiplinan,
• Melatih diri meredam hawa nafsu
• Meningkatkan kualitas ketaqwaan kepada Allah SWT
• Meningkatkan kesehatan pencernaan

4.Tata Cara Puasa Senin-Kamis

Membaca Niat

Niat puasa Senin Kamis sebaiknya dilakukan di malam hari, sebelum terbit fajar. Namun karena ini adalah puasa sunnah, maka jika terlupa, boleh niat di pagi hari asalkan belum makan apa-apa dan tidak melakukan hal apapun yang membatalkan puasa.

Makan Sahur

Makan sahur merupakan salah satu sunnah puasa yang jika dilakukan akan mendapat pahala dan keberkahan. Namun jika tidak dilakukan, misalnya karena bangunnya terlambat, puasanya tetap sah.

Menahan Diri dari Hal-hal yang Membatalkan

Menahan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa antara lain makan, minum, berhubungan dengan istri dan hal-hal lainnya yang dapat membatalkan puasa. Waktunya dimulai sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Kita juga dianjurkan untuk menahan diri dari yang membatalkan pahala puasa, antara lain bohong, ghibah dan segala bentuk kemaksiatan.

Berbuka

Buka puasa bisa dilakukan ketika matahari terbenam, yaitu saat masuknya waktu salat Maghrib. Menyegerakan buka puasa merupakan salah satu sunnah puasa.

5.Niat Puasa Senin-Kamis

Dalam Fiqih Islam wa Adilatuhu dijelaskan, semua ulama sepakat bahwa tempatnya niat adalah hati.

Melafalkan niat bukanlah syarat, namun jumhur ulama berpendapat hukumnya sunnah dengan maksud membantu hati dalam menghadirkan niat.

Sementara menurut mazhab Maliki, yang terbaik adalah tidak melafalkan niat karena tidak bersumber dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Lafadz niat puasa Senin adalah sebagai berikut:

Nawaitu shouma yaumal itsnaini sunnatan lillaahi taaalaa

Artinya: “Saya niat puasa sunnah hari Senin, sunnah karena Allah Taala”

Sedangkan lafadz niat puasa Kamis adalah sebagai berikut:

Nawaitu shouma yaumal khomiisi sunnatan lillaahi taaalaa

Artinya: “Saya niat puasa sunnah hari Kamis, sunnah karena Allah Taala.”

Wallohu’alam bishshowab

@kaefota

RASULULLAH SAW MENCINTAI UMATNYA, AKANKAH BERTEPUK SEBELAH TANGAN?

Pada suatu hari Rasulullah SAW ditemui oleh malaikat Jibril. Rasul bertanya, “Ada apa wahai Jibril?”.Jibril menjawab, “Wahai Muhammad, sesungguhnya hari ini Allah SWT sedang mengobarkan nyala api Neraka dan seluruh malaikat amat ketakutan, mereka tidak tahu harus bagaimana, aku ingat bahwa engkau adalah sumber cinta dan sayang Allah SWT kepala alam semesta. Dengan alasan itu aku kesini, bertabaruk dengan cinta Allah kepada dirimu”.Rasulullah SAW terdiam beberapa saat. Kemudian bertanya lagi, “Wahai Jibril, ceritakan padaku bagaimanakah neraka itu sesungguhnya”.Jibril menjawab, “Wahai Muhammad, Neraka itu bagaikan lubang-lubang yang terdiri dari 7 tingkat. Jarak antara satu lubang dengan yang lain adalah perjalanan 70 tahun. Lubang yang paling bawah adalah yang paling panas”.Nabi SAW meneruskan kembali pertanyaannya, “Lalu siapakah penghuni lubang-lubang neraka itu wahai Jibril?”.Jibril menjawab, “Lubang yang paling bawah diciptakan untuk orang orang munafik, lubang berikutnya untuk penyembah berhala, lalu untuk penyembah bintang dan matahari”.Jibril terus menerangkan penghuni tingkatan neraka hingga lubang yang ke 5 tempatnya umat Yahudi dan yang ke 6 dihuni oleh umat Nasrani.Setelah menjelaskan penghuni 6 tingkatan Neraka, Jibril pun diam cukup lama.Rasulullah SAW penasaran dan bertanya kembali, “Wahai Jibril, siapakah penghuni neraka yang ke 7?”. Jibril diam saja tidak menjawab.Rasulullah SAW mengulangi pertanyaannya, tetapi malaikat Jibril tetap diam.Rasulullah SAW semakin penasaran dan mendesak jibril agar menjawab pernyaannya.Akhirnya Jibril pun berkata, “Umatmu wahai Muhammad, mereka itu para pelaku dosa besar di kalangan umatmu yang dimana sampai mereka mati belum sempat bertaubat”.Mendengar jawaban Jibril, Rasulullah SAW langsung jatuh pingsan. Jibril merangkulnya dan meletakkan tubuh baginda Nabi di atas pangkuannya.Tak berapa lama Rasulullah SAW sadar dan langsung menangis bersimbah air mata, dengan terisak-isak Rasulullah SAW mempertegas pertanyaannya, “Wahai Jibril, apakah benar ada diantara umatku yg masuk neraka?”.Jibril mejawab, “Benar wahai Muhammad, pelaku dosa besar di antara umatmu yang belum bertaubat”.Setelah itu Rasulullah SAW langsung menghadap kiblat dan sujud kepada Allah SAW dalam isak tangisnya.Sesekali dengan suara pelan beliau membisikkan kata-kata “Ummati ya Rabb, ummati, ummati, ummati.”Beliau SAW tidak mengangkat kepalanya dalam keadaan seperti itu selama 3 (tiga) hari 3 (tiga) malam kecuali setiap Bilal bin Rabah mengumandangkan adzan, barulah beliau bangkit untuk menjadi imam dan setelah itu kembali bersujud lagi.Pada hari ke 3 (tiga), Abu Bakar ra menyadari hal ini, beliau mengetuk pintu Rasulullah SAW dan mengucapkan salam 3 kali, namun tidak ada jawaban.Abu Bakar ra sedih dan berseru di depan pintu Nabi SAW,
“Apakah ada jalan untuk masuk kerumah Rasulullah”. Namun tetap tidak ada jawaban.Lalu beliau menangis dan melangkah pulang. Dijalan beliau bertemu sahabat Umar ra, “Mengapa engkau menangis wahai Abu Bakar?”.Abu Bakar ra menceritakan keadaan Rasulullah saw. Maka Umar ra pun melangkah menuju rumah Nabi SAW dan terjadilah hal yang sama. Umar pun pulang dan menangis.Dijalan beliau bertemu Salman Al Farisi ra. Dengan terisak-isak Umar ra bercerita kepada Salman ra hingga membuat dia amat sedih, namun dia tidak berani mengulangi hal yang sama.Salman melangkah menuju rumah Fatimah ra dan menceritakan hal itu.Setengah berlari Fatimah ra menuju rumah Ayahnya SAW dan mengetuk pintu sambil mengucapkan salam.Mendengar suara lembut putri tercinta, sejuklah dada Nabi SAW. Rasullah saw bangkit dari sujud dan membuka pintu.Alangkah terkejutnya Fatimah ra melihat beliau yang amat kurus dan pucat.Fatimah memeluk beliau SAW lalu menangis, “Wahai ayahanda, apa yang terjadi? mengapa engkau amat sedih seperti ini?”.Rasulullah SAW kembali menangis dan berkata dengan suara lirih, “Wahai Fatimah, belahan jiwaku, bagaimana mungkin aku tidak sedih sedangkan Jibril mengatakan akan ada kelak umatku yang akan masuk neraka“SubhaanAllahCinta Nabi Muhammad SAW begitu besar kepada kita sebagai umatnya.Apakah cinta beliau akan terbalaskan atau hanya akan menjadi cinta bertepuk sebelah tangan?اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد عدد خلقك ورضا نفسك وزينة عرشك ومدد كلماتكWallohu’allam bishshowab@kaefota

UWAIS QARNI TIDAK MEMINTA SYURGA, HANYA RIDHA IBUNYA

Balasan Allah SWT yang luar biasa terhadap anak yang berbakti kepada orang tuanya

Ingatkah kita akan sosok Uwais al-Qarni?

Sosok pemuda yang tak dikenal di bumi tapi namanya harum di langit menjadi perbincangan para Malaikat. Walaupun di muka bumi ini orang-orang menganggapnya gila.

Uwais al-Qarni hidup di masa Rasulullah dan tinggal di negeri Yaman. Hidupnya miskin dan ia menderita sakit kulit dimana seluruh tubuhnya belang-belang.

Ia tinggal bersama Ibunya yang sudah berusia senja. Apa pun permintaan Ibunya selalu dipenuhi. Hingga tiba saatnya Sang Ibu meminta satu permintaan yang sulit ia kabulkan.

“Wahai Ananda, Ibu sudah tua. Ibu rindu melihat ka’bah. Ibu rindu melakukan ibadah haji. Mungkinkah Engkau bawa Ibumu ke tanah suci.” pinta Sang Ibu kepada anaknya Uwais.

Mendengar permintaan Ibunya yang begitu serius, Uwais sebenarnya tidak ingin mengecewakan Ibunya.

Namun, kondisi hidup yang miskin dan tidak memiliki unta membuat harapan Ibunya seakan mustahil diwujudkan.

Uwais tidak kehabisan akal. Kondisi hidupnya yang miskin tidak dijadikan alasan dan dalih untuk menolak permintaan Ibunya.

Akhirnya Uwais membeli seekor anak lembu dan membuatkan kandangnya di puncak bukit.

Setiap pagi ia menggendong anak lembu itu untuk diturunkan dan sore harinya anak lembu itu kembali ia naikkan ke puncak bukit. Inilah penyebab kenapa orang-orang menganggap Uwais gila.

Delapan bulan kemudian semuanya baru terjawab. Uwais membeli anak lembu sebagai latihan fisik agar otot-ototnya kuat.

Bagaikan Ibu hamil yang tidak terasa bayi yang dikandungnya semakin hari semakin besar, Uwais pun tidak menyangka kalau sekarang ia sudah mampu mengangkat beban yang berat.

Maka lembu yang sudah besar itu pun dijual untuk biaya perjalanan Haji ibunya dan dia menggendongnya dari Yaman ke Mekah.

Saat tiba di Mekah, Sang Ibu sudah mulai berlinangan air mata. Terharu dengan pengabdian anaknya yang luar biasa.

Di tempat mustajabah, Ibunya mendengar Uwais berdoa, “Ya Allah, masukkanlah Ibuku ke Syurga!”

Mendengar doa Uwais seperti itu Ibunya pun berkata,:
“Kenapa Engkau tidak berdoa kepada dirimu Nak? Kenapa hanya Ibu saja yang Engkau doakan?”

Uwais menjawab:
“Dengan Ibu masuk syurga, Ibu akan ridha padaku, maka cukup dengan ridha Ibu yang akan mengantarkanku masuk ke Syurga.”

Jawaban Uwais seperti itu membuat Ibunya semakin kagum kepada anaknya.

Tanpa Ia berdoa kesembuhan penyakit kulit yang dideritanya, Uwais sembuh seketika.

Kecuali hanya bulatan kecil di tangannya sebagai tanda bagi Sayidina Umar dan Sayidina Ali sebagai tanda pengenal disaat mencari siapa Uwais al-Qarni, sebab Rasulullah SAW telah memerintahkan Umar dan Ali untuk mencari Uwais, meminta didoakan oleh Uwais karena doanya diterima oleh Allah.

Uwais al-Qarni memang tidak mendoakan syurga. Ia hanya mencari ridha Ibunya.

Namun, tahukah Anda apa yang didapatkan Uwais?

Ternyata Uwais tak hanya masuk syurga, ia juga diberikan jatah syafaat sehingga mampu membawa orang lain masuk syurga bersamanya, yaitu sejumlah bilangan manusia dalam suku Rabi’ah dan Mudhar (dua suku terbesar dalam bangsa Arab).

SubhaaAllah

Semoga kita menjadi anak yang berbakti. Aamiiin ya rabbal alamin.

@kaefota

| Disarikan dari Pengajian Syarah Hikam Ibnu ‘Ibad Ar-Randy bersama Abi Zahrul Fuadi Mubarak (Wadir I Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga) Ramadhan 1437 H/ 2016 M

ANJURAN, KEUTAMAAN DAN NIAT PUASA ARAFAH

Saat ini kita tengah berada di bulan Dzulhijjah. Salah satu bulan paling penuh berkah bagi umat Islam di seluruh dunia.

Pada bulan ini kita bertemu dengan hari raya Iedul Adha. Bagi ummat yang mampu bisa berkunjung ke tanah suci untuk menunaikan ibadah Haji.

Selain beribadah Haji ke tanah suci, ada amalan puasa sunah yang dianjurkan saat Dzulhijah.

Puasa-puasa sunah tersebut ada tiga jenis,:
• puasa 1-7 Dzulhijah
• puasa Tarwiyah, 8 Dzulhijjah
• puasa Arafah, 9 Dzulhijjah

Anjuran Menjalankan Puasa Arafah

Puasa Arafah merupakan salah satu puasa sunah yang sangat dianjurkan, khususnya bagi ummat muslim yang tidak mampu menunaikan ibadah haji.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya” !HR Abu Daud nomor 2437).

Keutamaan Puasa Arafah

Puasa Arafah memiliki keutamaan yang sangat besar. Para ulama memasukkan puasa Arafah ini ke dalam puasa sunnah yang sangat dianjurkan (muakkad).

Puasa hari arafah dapat menghapus dosa dua tahun yang telah lalu dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu,” (HR Muslim).

Niat Puasa Arafah

Jika berniat menjalankan puasa Arafah, berikut ini niat yang bisa dibaca sebelum menjalankannya:

NAWAITU SHOUMA ARAFATA SUNNATAN LILLAHI TA’ALA

Artinya:
Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah Ta’ala.”

Semoga bermanfaat.

Barakalloh

@kaefota

PESAN INDAH Ust. Arifin Ilham

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Cerdasnya orang yang beriman adalah dia yang mampu mengolah hidupnya yang sesaat dan yang sekejap untuk hidup yang panjang.

Hidup bukan untuk hidup, tetapi hidup untuk Yang Maha Hidup. Hidup bukan untuk mati, tapi mati itulah untuk hidup.

Kita jangan takut mati, jangan mencari mati, jangan lupakan mati, tapi rindukan mati. Karena, mati adalah pintu berjumpa dengan Allah SWT.

Mati bukanlah akhir cerita dalam hidup, tapi mati adalah awal cerita sebenarnya, maka sambutlah kematian dengan penuh ketakwaan.

Hendaknya kita selalu menjaga tujuh sunnah Nabi setiap hari. Ketujuh sunnah Nabi SAW itu adalah:

Pertama
Tahajjud karena kemuliaan seorang mukmin terletak pada tahajjudnya.

Kedua
Membaca Al-Qur’an sebelum terbit matahari. Alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur’an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman.

Ketiga
Jangan tinggalkan masjid terutama di waktu subuh. Sebelum melangkah kemana pun langkahkan kaki ke masjid, karena masjid merupakan pusat keberkahan, bukan karena panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yang memanggil orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah.

Keempat
Jaga Shalat Dhuha karena kunci rezeki terletak pada shalat dhuha.

Kelima
Jaga sedekah setiap hari. Allah menyukai orang yang suka bersedekah dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yang bersedekah setiap hari.

Keenam
Jaga wudhu terus menerus karena Allah menyayangi hamba yang berwudhu.

Khalifah Ali bin Abi Thalib berkata,
Orang yg selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu shalat walau ia sedang tak shalat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, “ampuni dosa dan sayangi dia Ya Allah”.

Ketujuh
Amalkan istighfar setiap saat.
Dengan istighfar masalah yang terjadi karena dosa kita akan dijauhkan oleh Allah.

Tiga doa yang jangan dilupakan dalam sujud:
1. Mintalah diwafatkan dalam keadaan husnul khotimah
“Allahumma inni as’aluka husnal khotimah”
Artinya : ” Ya Allah aku meminta kepada-MU husnul khotimah ”

2. Mintalah agar kita diberikan kesempatan Taubat sebelum wafat
“Allahummarzuqni taubatan nasuha qoblal maut”
Artinya: ” Ya Allah berilah aku rezeki taubat nasuha (atau sebenar-benarnya taubat) sebelum wafat ”

3. Mintalah agar hati kita ditetapkan di atas Agamanya
“Allahumma yaa muqollibal quluub tsabbit qolbi ‘ala diinika”
Artinya: ” Ya Allah wahai sang pembolak balik hati, tetapkanlah hatiku pada agama-MU ”

Kemudian saya sampaikan, jika kau sebarkan perkataan ini dan kau berniat baik maka kami doakan menjadikan kemudahan urusan urusanmu di dunia dan akhirat.

Lakukanlah kebaikan walau sekecil apapun itu, karena tidaklah kau ketahui amal kebaikan apakah yang dapat menghantarkanmu ke syurga

Kirim ini semampumu dan seikhlasmu kepada sesama Muslim, sampaikanlah walau hanya pada 1 (satu) orang.

SEKECIL apapun amal ibadah, Allah SWT menghargainya PULUHAN kali lipat.
Semoga kita semua termasuk dalam golongan orang-orang yang bertaqwa,, Aamiin…

Tolong baca sebentar saja. Kita dzikir sebentar ingat ﺍَﻟﻠّﻪُ
Subhanallah, Walhamdulillah WalailaHa ilallah Allahu-Akbar wa la haula wala quwata illa billahil aliyil adzim

Sebarkanlah,

Insha Allah kita akan membuat beribu-ribu manusia berdzikir.

🙏🙏

HADIAH DARI ALLAH UNTUK ORANG YANG SABAR

Assallamualaikum Warrahmatullaahi Wabarrokatuh

Bismillahirrahmanirrahiim

Orang yang bersabar akan mendekatkan diri kepada Allah Swt dengan sepenuh hati, karena kesabaran adalah ibadah yang akan memperoleh kebahagiaan untuk selama-lamanya.

Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah:153)

Apabila kita menghadapi semua ujian dan cobaan dengan sabar. Memang benar, sabar mudah diucapkan, tapi sulit untuk dilakukan, apalagi jika Kita didera dengan ujian atau cobaan yang begitu besar.

Namun jangan pernah bosan apalagi lelah untuk bersabar, karena Allah telah menjanjikan 8 hadiah manis untuk orang-orang yang sabar :

1. Mendapatkan cinta Allah :
Tidak ada manusia yang tidak senang ketika mendapatkan cintanya Allah yang sudah menciptakan seluruh alam semesta beserta isinya. Tahukah Anda, siapakah orang yang dicintai oleh Allah tersebut? Ternyata salah satunya adalah orang yang sabar.
Dan Allah Mencintai orang-orang yang sabar.” (QS. Ali Imran:146)

2. Pahala tanpa batas :
Tidak hanya mendapatkan cintanya Allah, ternyata orang yang bersabar juga mendapatkan hadiah berupa pahala tanpa batas. Sangat menyenangkan sekali, bukan?
Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas.” (QS.az-Zumar:10)

3. Mendapatkan pertolongan Allah :
Seseorang yang bersabar dan ikhlas menerima ujian dari Allah, maka Allah akan bersamanya dan selalu memberikan pertolongan-Nya.
Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS.al-Baqarah:153)

4. Balasan surga :
Bersabar merupakan sesuatu yang tak mudah dilakukan, tapi balasannya sungguh luar biasa yakni: tempat mulia di surga.
Mereka itu akan diberi balasan dengan tempat yang tinggi (dalam surga) atas kesabaran mereka.” (QS.al-Furqan: 35)

5. Keberuntungan di hari kiamat dan keselamatan dari api neraka :
Hanya orang yang sabarlah yang kelak memiliki keberuntungan pada hari kiamat dan keselamatan dari neraka. Hal itu berdasarkan Firman Allah:
Sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu, (sambil mengucapkan): ‘Salamun ‘alaikum bima shabartum’. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu” (Ar-Ra’d: 23-24)

6. Mendapatkan kabar gembira dari Allah :
Seseorang yang bersabar juga akan mendapatkan kabar gembira langsung dari Allah.
Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. al-Baqarah: 157)

7. Mendapatkan ampunan dan juga rahmat Allah :
Tidak ada yang luput dari dosa dan kesalahan, maka itu sudah selayaknya kita senantiasa memohon ampunan Allah. Tahukah Anda jika ampunan hingga rahmat Allah akan selalu tercurah pada orang-orang yang sabar.
Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhan-nya.” (QS.al-Baqarah: 157)

8. Mendapatkan petunjuk dari Allah :
Tidak akan salah langkah ketika Allah sendiri yang akan memberikan petunjuk pada hamba-Nya. Dan, agar kita senantiasa mendapatkan petunjuk-Nya, jangan pernah lelah untuk bersabar.
Dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS.al-Baqarah: 157)

Allah Maha Besar sungguh Kecil Mamusia dihadapannya maka banyak bersujudlah.
Allahu Akbar.

Wallahu a’lam bishshowab

@kaefota

AMALAN RINGAN INI MENDAPATKAN JAMINAN SURGA

Hampir semua orang memimpikan hidup mulia di dunia dan mati masuk ke surga.

Tapi kenyataannya, untuk mendapatkan surga tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.

Apalagi jika kita masih sering berbuat dosa, baik secara sengaja maupun tidak disengaja.

Namun Anda juga tidak perlu khawatir, karena ternyata untuk mendapatkan surga juga tidak terlampau sulit.

Bahkan hanya dengan melakukan satu dari amalan sederhana ini, Anda bisa mendapatkan jaminan surga.

Kira-kira apa sajakah amalan yang membuat seseorang mendapatkan jaminan surga dari Allah SWT?

Simak sepuluh amalan yang apabila diterapkan, maka kita akan dibangunkan rumah atau istana di surga, berikut ini :

Membangun masjid semata ikhlas karena Allah Taala

Membangun satu masjid mungkin hanya bisa dilakukan oleh orang kaya atau yang berduit, tapi bukan berarti kita yang tidak berkantong tebal tidak bisa ikut mendapatkan surga dari amalan ini.

Kita bisa ikut bersadaqah/berinfaq untuk pembangunan masjid juga khan?

Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubang tempat burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga.” (HR. Ibnu Majah, no. 738)

Dalam hadits lain disebutkan pula,

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang membangun masjid karena Allah, maka haAllah akan membangun baginya semisal itu di surga.” (HR. Bukhari, no. 450; Muslim, no. d533).

Membaca surat Al-Ikhlas sebanyak sepuluh kali

Meski terlihat ringan, namun tidak semua orang memiliki waktu untuk melakukannya secara rutin, padahal balasannya sungguh luar biasa.

Dari Mu’adz bin Anas Al-Juhaniy radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang membaca qul huwallahu ahad sampai ia merampungkannya sebanyak sepuluh kali, maka akan dibangunkan baginya rumah di surga.” (HR. Ahmad, 3: 437)

Shalat dhuha empat raka’at dan shalat sebelum Zhuhur empat raka’at

Meski hanya shalat sunnah, namun pahalanya sangat luar biasa, yakni rumah di surga.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang shalat Dhuha empat raka’at dan shalat sebelum Zhuhur empat raka’at, maka dibangunkan baginya rumah di surga.” (HR. Ath-Thabrani)

Mengerjakan 12 raka’at shalat rawatib dalam sehari

Mengerjakan shalat rawatib secara rutin setiap hari akan membuat Anda memiliki rumah di surga.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa merutinkan shalat sunnah dua belas raka’at dalam sehari, maka Allah akan membangunkan bagi dia sebuah rumah di surga. Dua belas raka’at tersebut adalah empat raka’at sebelum zhuhur, dua raka’at sesudah zhuhur, dua raka’at sesudah maghrib, dua raka’at sesudah ‘Isya, dan dua raka’at sebelum shubuh.” (HR. Tirmidzi, no. 414; Ibnu Majah, no. 1140; An-Nasa’i, no. 1795. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Meninggalkan perdebatan

Hampir semua orang tak suka dikalahkan, untuk itu mereka rela berdebat panjang lebar demi dianggap paling hebat/pintar.

Padahal, kalau kita mau meninggalkan perdebatan justru lebih baik.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda:

أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ

“Saya memberikan jaminan rumah di pinggiran surga bagi orang yang meningalkan perdebatan walaupun dia orang yang benar. Saya memberikan jaminan rumah di tengah surga bagi orang yang meningalkan kedustaan walaupun dia bercanda. Saya memberikan jaminan rumah di surga yang tinggi bagi orang yang membaguskan akhlaqnya”. [HR. Abu Dawud, no. 4800; dishahîhkan an-Nawawi dalam Riyâdhus Shâlihîn, no. 630 dan dihasankan oleh Syaikh al-Albâni di dalam ash-Shahîhah, no. 273]

Meninggalkan dusta

Sama halnya berdebat, meninggalkan dusta juga membuatmu mendapatkan balasan surga.

“Aku jamin rumah di dasar surga bagi yang menghindari berdebat sekalipun ia benar, dan aku jamin rumah di tengah surga bagi yang menghindari dusta walaupun dalam bercanda, dan aku jamin rumah di puncak surga bagi yang baik akhlaknya.” (Hadit Riwayat Abu Daud dalam Kitab Al-Adab, Hadits No. 4167. Dihasankan oleh Syekh Al-Albani dalam As-Shahihah).

Berakhlak mulia

Ketiga amalan diatas juga membuat Anda mendapatkan jaminan rumah di surga, sebagaimana terdapat dalam hadits berikut ini :

Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku memberikan jaminan rumah di pinggiran surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan walaupun dia orang yang benar. Aku memberikan jaminan rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan kedustaan walaupun dalam bentuk candaan. Aku memberikan jaminan rumah di surga yang tinggi bagi orang yang bagus akhlaknya.” (HR. Abu Daud, no. 4800)

Membaca alhamdulillah dan istirja’ (inna ilaihi wa innaa ilaihi raaji’’un) saat anaknya meninggal dunia

Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila anak seorang hamba meninggal dunia, Allah berfirman kepada malaikat-Nya, “Kalian telah mencabut nyawa anak hamba-Ku?” Mereka berkata, “Benar.” Allah berfirman, “Kalian telah mencabut nyawa buah hatinya?” Mereka menjawab, “Benar.” Allah berfirman, “Apa yang diucapkan oleh hamba-Ku saat itu?” Mereka berkata, “Ia memujimu dan mengucapkan istirja’ (innaa lilaahi wa innaa ilaihi raaji’uun).” Allah berfirman, “Bangunkan untuk hamba-Ku di surga, dan namai ia dengan nama baitul hamdi (rumah pujian).” (HR. Tirmidzi, no. 1021; Ahmad, 4: 415)

Menutup celah dalam shaf shalat

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang menutupi suatu celah (dalam shaf), niscaya Allah akan mengangkat derajatnya karena hal tersebut dan akan dibangunkan untuknya sebuah rumah di dalam surga.” (HR. Al-Muhamili dalam Al-Amali, 2: 36)

Beriman pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

Dari Fadhalah bin ‘Ubaid radhiyallahu ‘anhu, ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Aku menjamin orang yang beriman kepadaku, masuk islam dan berhijrah dengan sebuah rumah di pinggir surga, di tengah surga, dan surga yang paling tingggi. Aku menjamin orang yang beriman kepadaku, masuk islam dan berjihad dengan rumah di pinggir surga, di tengah surga dan di surga yang paling tinggi. Barangsiapa yang melakukan itu, maka ia tidak membiarkan satu pun kebaikan, dan ia lari dari setiap keburukan, ia pun akan meninggal, di mana saja Allah kehendaki untuk meninggal.” (HR. An-Nasa’i, no. 313

Semoga Allah meringankan kita dalam mengerjakan amalan-amalan tersebut diatas sehingga kita semua bisa mendapatkan jaminan rumah di surga-Nya. Aamiiin… Ya Robbal Alamin

@kaefota

Sang Waktu Berkuasa